FEATURE PERJALANAN
Mengeksplor
Indahnya Pergantian Tahun
di
Gunung Merbabu
Tahun
baru telah tiba. Untuk merayakannya, saya bersama teman - teman saya memutuskan
untuk menikmati indahnya malam tahun baru di Puncak Gunung Merbabu demi
menikmati cantiknya kembang api yang menghiasi malam pergantian tahun.
Perjalanan
dimulai kala matahari sedang berada di atas kepala kita. Tepat pukul 12.15 kami
berangkat menuju lokasi yang kami tuju. Kami menempuh jarak 1,5 jam perjalanan
dari Kota Yogyakarta. Selama perjalanan kami melewati rindangnya pepohonan yang
hijau, dengan komposisi jalan yang kami lewati tidak begitu terjal namun
berliku - liku, menanjak dan menurun. Selama perjalanan pun kami disuguhi
dengan pemandangan elok nan cantik yang Allah ciptakan untuk kami. Kami melihat
mempesonanya gunung merapu, persawahan, serta perkebunan warga sekitar yqng
sangat hijau dan rimbun, membuat mata kita menjadi sejuk untuk melihatnya.
Selain itu, kita dapat menikmati udara yang begitu sejuk, segar, bersih saat
perjalanan menuju basecamp Wekas.
Tibalah
kami di basecamp Wekas. Warga sekitar
menyambut kedatangan kami dengan hangat, warga sekitar pun memberikan kami
tempat untuk beristirahat sebelum kita mendaki.
Kami
beristirahat cukup lama, sehingga kami memutuskan untuk memulai mendaki tepat
setelah kita menunaikan ibadah sholat magrib. Sebelum memulai mendaki, kita
berdoa terlebih dahulu untuk keselamatan saat pendakian. Setelah berdoa kami
pun menyiapkan senter untuk perjalanan malam kami.
Pendakian
pun dimulai, kami mulai mendaki dengan ditemani indahnya bulan yang bersinar
terang yang dikelilingi oleh banyaknya bintang - bintang yang selalu menjadi
obat saat kami dilanda lelah. Selain ditemani bulan dan bintang, kami pun
ditemani oleh jangkrik dan hewan jenis serangga lainnya yang tidak lain untuk
menghibur kami yang sedang berjalan di sepanjang jalan pendakian. Lelah pun
terobati pula. Serta yang tak kalah indah, pemandangan lampu - lampu kecil
terlihat dari ketinggian yang sudah mencapai ketinggan kurang lebih 1350 mdpl
yang menghiasi Kota Magelang, Jawa Tengah, dan sekitarnya. Udara yang semakin
dingin pula membuat kami terus menambah semangat kami, agar cepat tiba pada camping
ground sebelum jam 12 malam. Kami terus menanjak, mendaki, dengan jalan
yang cukup terjal dengan komposisi jalan yang kita lewati berupa tanah yang
basah dan diselimuti kabut tebal yang mulai turun.
Kami
selalu menikmati setiap langkah yang kita ambil. Karena, walau pun kita merasakan
langkah kaki kita terasa berat untuk melangkah, kami selalu berpegang teguh
pada hati nurani dan diri kita, bahwa kita bisa, kita yakin untuk terus
melangkah menapaki jalan terjal, dan berliku ini.
Enam
jam perjalanan telah berlalu. Akhirnya, kami sampai pada camping ground. Di
sana sudah banyak teman seperjuangan kami, yang memiliki tujuan yang sama
dengan kami, untuk menikmati indahnya malam pergantian tahun di ketinggian
kurang lebih 2000 mdpl. Tak lama setelah kita tiba, alarm kemeriahan pun terdengar.
Terlihat, kembang api yang bertebaran di samudera langit yang cerah. Terdengar
pula, terompet yang berseru di tengah - tengah kesunyian malam saat itu. Kami
menikmatinya dengan segelas kopi panas yang menghangati tubuh kami dari
dinginnya udara yang saat itu mencengkram tubuh kami.
Keesokan
paginya, kami memutuskan untuk kembali melanjutkan perjalanan kami menuju
puncak kemenangam kami. Perjalanan saat itu tak kalah menantang dengan
perjalanan pada malam hari itu. Perjalanan kali ini, kami di sambut sang
mentari pagi dengan pancaran sinar yang hangat menyelimuti kami, serta nyanyian
burung yang berkicau pada pagi hari itu.
Dua
jam perjalanan kami melewati indahnya pemandangan yanh sangat sejuk, dan
melihat dua ciptaan Allah SWT yang menjulang tinggi ke awan. Terlihat ciptaan
Allah tersebut sangatlah indah, menawan, mempesona, yang membuatku tidak henti
- hentinya menatap ciptaan Allah tersebut. Ciptaan itu adalah Gunung Sumbing
dan Gunung Sindoro atau yang biasa disebut dengan tower twins. Pemandangan
tersebut membuatku terus semangat dan hingga akhirnya sampai pada Puncak Syarif
dengan ketinggian 3119 mdpl. Pemandangan di atas puncak syarif ini makin
membuatku terkesan. Saya disuguhi oleh samudera di atas awan. Saya pun tak
henti - hentinya untuk menghirup udara yang sangat segar. Serta yang paling
penting saya tak henti - hentinya untuk mengucap syukur kepada Allah SWT.
By : Kintan Mahendrata
Nice post. Bisa di jadi in referensi liburan
BalasHapus