WELCOME TO MY BLOG

Pada era yang sudah serba modern dan serba menggunakan alat elektronik yang sudah canggih, banyak masyarakat berbondong – bondong menggunakan alat elektronik tersebut seperti smartphone , laptop, komputer dan sebagainya. Mereka memanfaatkannya untuk melakukan komunikasi, membagi informasi, mencari informasi, untuk hiburan, dan ada pula untuk berbisnis. Pada saat ini, masyarakat melakukan semua itu melalui suatu media, atau biasa yang disebut media sosial. Dari tahun ke tahun mulai banyak masyarakat menggunakan media sosial tersebut seperti facebook, twitter, instagram, path, gmail, yahoo, blogger dan lain – lain. Untuk saat ini, para netizen (masyarakat) lebih banyak menggunakannya untuk meng – upload foto atau video keseharian mereka dalam kehidupan sehari – hari. Selain itu, banyak juga netizen yang menggunakannya untuk mencari dan memberi informasi. Maka dari itu, media sosial sangatlah penting dalam masa sekarang ini. Tetapi, banyak pula masyarakat yang menggunakan media sosi

Pada kesempatan kali ini untuk memenuhi tugas Jurnalistik Multimedia, saya akan menggabungkan dua feature yaitu Feature Sejarah dan Feature Perjalanan. Berbicara tentang Benteng Vredeburg ini, apakah kalian tahu tentang sejarah benteng ini? Mari kita simak sejarah yang akan saya berikan secara singkat kepada kalian. Benteng Vredeburg Yogyakarta berdiri bersama dengan lahirnya Kasultanan Yogyakarta. Pada tanggal 13 Februari 1755 perseteruan antara Susuhanan Pakubuwono III dengan Pangeran Mangkubumi (Sultan Hamengku Buwono I) berhasil terselesaikan berkat Perjanjian Giyanti. Perseteruan tersebut terjadi dikarenakan hasil politik Belanda yang selalu ingin ikut campur urusan dalam negeri Raja – Raja Jawa waktu itu. Dalam beberapa waktu ke depan, Kraton yang didirikan oleh Sultan Hamengku Buwono I ini dapat berkembang dan memiliki kemajuan yang sangat pesat sehingga menarik perhatian pihak belanda. Sejak saat itu, pihak Belanda resah, khawatir akan kemjuan Kraton terseb

Sleman - Lomba takbir antar dusun kembali diselenggarakan pada Sabtu, 24 Juni 2017 di desa Sidoluhur Godean. Acara tersebut diikuti oleh peserta dari berbagai masjid, mulai dari anak – anak, remaja hingga dewasa. Acara tersebut diselenggarakan untuk memeriahkan malam puncak Idul Fitri. Kemacetan terjadi saat lomba pawai berlangsung sehingga kendaraan – kendaraan yang melewati rute lomba tak bisa berkutik, hanya dapat diam di satu tempat. Dalam lomba takbir ini, diikuti oleh 18 kelompok yang mewakili masing – masing masjid yang berada pada daerah sidoluhur. Para peserta diberi ketentuan yang sudah diberikan sebelum lomba dimulai oleh panitia. Kemudian, para peserta mengambil nomor urut yang sudah diacak oleh panitia. Peserta pun mulai melakukan pawai takbir sesuai rute yang telah ditentukan. Rute tersebut dimulai dari desa Krajan kemudian peserta menuju ke arah barat melewati tugu pirak lalu ke arah utara melewati perempatan godean kemudian ke arah barat dan diakhri di